Rabu, 27 November 2019

Cara beternak Cucak ijo (CI) yang benar agar berhasil

Sampai saat ini masih sangat jarang Kicau Mania yang berhasil menangkar Cucak ijo (CI), padahal prospeknya cukup menjanjikan karena burung ini cukup banyak peminatnya.

Selama ini pasokan Cucak ijo (CI) dipasaran hanya mengandalkan tangkapan dari alam yang lama-kelamaan tentu populasinya di alam bebas akan semakin langka.

Permintaan Cucak ijo (CI) dipasaran yang terus meningkat tentunya menjadi peluang bisnis yanf menjanjikan jika dapat menangkarkannya. Dan berikut ini adalah langkah-langkah agar sukses menangkar Cucak ijo (CI):

• Kandang penangkaran

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk beternak Cucak ijo (CI) adalah menyiapkan kandang penangkaran. Cucak ijo membutuhkan kandang penangkaran yang lebih luas dibanding burung-burung lainnya, dan harus bernuansa alami agar Cucak ijo merasa seperti di habitat aslinya sehingga dapat melakukan proses perkawinan dengan sempurna dan dapat berproduksi.

Usahakan untuk membuat kandang penangkaran Cucak ijo (CI) dengan tinggi 3 meter, panjang 4 meter dan lebar 4 meter menggunakan kawat ram dengan rangka kayu atau alumunium. Di dalam kandang penangkaran tersebut ditanam pohon-pohon seperti belimbing, sawo, mangga, atau pohon-pohon lainnya yang berdaun rindang agar mirip dengan suasana di habitat aslinya.

Sediakan tempat pakan, tempat air minum dan juga tempat untuk mandi didalam kandang penangkaran. Selain itu sediakan juga tempat sarang yang bisa dibuat dengan batok kelapa atau kotak kayu.

Untuk bahan membuat sarang bisa menggunakan daun cemara, pinus, atau bisa juga menggunakan merang/jerami. Bahan-bahan sarang tersebut sebagian diletakkan di dalam batok kelapa atau kotak kayu untuk memancing Cucak ijo (CI) agar segera membuat sarang/ngunjal, sementara sebagian lagi diletakkan didasar kandang.

• Pemilihan indukan

Setelah kandang penangkaran disiapkan, langkah berikutnya adalah menyiapkan indukan calon indukan Cucak ijo yang berkualitas bagus, baik dari segi fisik, kualitas suara kicauannya dan juga mentalnya, karena indukan yang berkualitas kemungkinan besar juga dapat menghasilkan keturunan/anakan yang juga berkualitas.

Berikut ini ciri-ciri indukan Cucak ijo (CI) yang berkualitas bagus:

• Indukan Cucak ijo (CI) jantan dan betina harus berusia di atas 2 tahun atau sudah birahi.

• Pilih indukan Cucak ijo (CI), baik jantan maupun betina yang sehat, lincah dan memiliki postur tubuh proporsional (besar, panjang, dan tidak memiliki cacat fisik).

• Pilih indukan Cucak ijo (CI), baik jantan maupun betina yang memiliki volume suara keras dan memiliki kecerdasan yang baik dalam merekam suara-suara masteran.

• Pilih indukan Cucak ijo (CI) yang memiliki mental fighter bagus agar keturunannya nanti juga mewarisi mental petarung tersebut.

• Proses perjodohan

Setelah mendapatkan kedua calon indukan Cucak ijo (CI), langkah selanjutnya adalah proses perjodohan. Untuk menjodohkan Cucak ijo memang perlu kesabaran karena tidak mudah untuk membuat kedua calon indukan Cucak ijo berjodoh.

Berikut ini cara yang tepat dalam menjodohkan calon indukan Cucak ijo (CI):

Masukkan indukan Cucak ijo (CI) betina kedalam kandang penangkaran dan biarkan calon indukan betina didalam kandang ternak sendirian selama satu minggu.

Setelah calon indukan betina berada dalam kandang ternak selama satu minggu, kemudian masukkan calon indukan Cucak ijo (CI) jantan yang masih didalam kandang harian kedalam kandang ternak. Gantung kandang Cucak ijo jantang didalam kandang ternak ditempat yang terlindung dari hujan.

Amati dan tunggu reaksi dari kedua calon indukan Cucak ijo (CI) tersebut apakah sudah terlihat mulai akur atau belum. Ciri-ciri kedua calon indukan sudah mulai akur yaitu Cucak ino jantan terus berkicau merayu betina, dan calon indukan betina mulai meresponnya dengan mendekati sangkar Cucak ijo jantan sambil berkicau dengan suara khas Cucak ijo betina sambil ngleper.

Sedangkan jika kedua calon indukan Cucak ijo (CI) belum jodoh, biasanya Cucak ijo betina akan terus menghindar dan tidak merespon rayuan Cucak ijo jantan atau sebaliknya.

Proses penjodohan tersebut bisa berlangsung cepat (sekitar 1-2 minggu), tapi bisa juga berlangsung lama, bisa sampai 1 bulan. Semua tergantung dari kondisi birahi kedua calon indukan Cucak ijo (CI).

• Pakan

Ketika diternak, Cucak ijo (CI) membutuhkan lebih banyak asupan pakan yang mengandung protein tinggi karena kebutuhan nutrisinya jelas lebih banyak dari biasanya untuk mendukung proses produksi.

Selain diberikan buah-buahan seperti pepaya, pisang, apel, jambu biji, sawo, dan buah-buahan lainnya dalam jumlah yang cukup banyak, kedua indukan Cucak ijo (CI) juga harus diberikan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong, ulat kandang, dan kroto lebih banyak dari porsi hariannya untuk mendongkrak birahi kedua indukan Cucak ijo agar cepat melakukan perkawinan.

• Masa pengeraman

Setelah bertelur, maka indukan Cucak ijo (CI) betina akan mengerami telurnya. Pada masa inilah indukan Cucak ijo membutuhkan ketenangan dan kenyamanan agar proses pengeraman telur selama -+ 14 hari (2 minggu) dapat berlangsung sempurna dan telur Cucak ijo dapat menetas semuanya. Pastikan pada saat indukan Cucak ijo mengerami telurnya tidak terganggu dengan berbagai macam gangguan seperti predator dan suasana gaduh yang dapat membuat Cucak ijo stres.

Pada saat masa pengeraman telur, sebaiknya kurangi pemberian ekstra fooding (EF) dan perbanyak pemberian buah-buahan, karena jika indukan Cucak ijo (CI) terlalu berlebihan mengkonsumsi ekstra fooding (EF), dapat membuatnya menjadi agresif dan birahi tinggi yang akan berdampak buruk pada telur yang dierami, karena bisa saja indukan Cucak ijo memecahkan, membuang, atau meninggalkan telur yang seharusnya di erami.

Sebelum telur menetas atau setelah masa pengeraman berlangsung sekitar 10-12 hari, sebaiknya mulai perbanyak pemberian ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto agar ketika telur menetas indukan Cucak ijo (CI) dapat meloloh piyik/anakannya dengan kroto, karena kroto sangat bagus untuk piyik/anakan Cucak ijo yang baru menetas.

• Cara meloloh piyik/anakan Cucak ijo (CI)

Piyik/anakan Cucak ijo (CI) bisa dipanen ketika sudah berusia 7-10 hari untuk disapih dari indukannya dan kita loloh sendiri agar indukan Cucak ijo bisa segera berproduksi lagi.

Letakkan piyik/anakan Cucak ijo (CI) didalam wadah/box yang diberi alas dari bahan sarang atau kain dan kapas yang lembut. Beri lampu didalam box tersebut agar anakan Cucak ijo merasa hangat.

Berikan pakan berupa kroto segar yang bersih atau perut jangkrik pada anakan Cucak ijo (CI) yang berusia 7-10 hari. Sebelum dilolohkan, kroto dan perut jangkrik sebaiknya ditetesi air agar mudah ditelan.

Pada saat piyik/anakan Cucak ijo (CI) berusia di atas 10 hari, bisa mulai diberikan kroto dan potongan perut jangkrik yang dicampur adonan pisang atau voer jika ingin nantinya anakan Cucak ijo tersebut mengkonsumsi voer setelah dewasa.

Setelah anakan Cucak ijo (CI) berusia di atas 15 hari bisa mulai diberikan pakan berupa pisang dan jangkrik utuh yang sudah dipotong kaki-kakinya dan dipencet kepalanya. Lebih baik lagi jika diberikan jangkrik yang baru berganti kulit yang masih berwarna putih karena teksturnya masih sangat lembut.

Jika anakan Cucak ijo (CI) sudah mulai bisa melompat-lompat di dalam box sarangnya, bisa mulai dipindahkan ke dalam sangkar gantung, tapi dasar sangkarnya tetap diberikan alas dari bahan sarang atau kain yang lembut.

Berikan tangkringan bertingkat didalam kandangnya agar anakan Cucak ijo (CI) mulai belajar melompat dari tangkringan bawah ke tangkringan atas.

• Mengatur produksi indukan Cucak ijo (CI)

Setelah piyik/anakan Cucak ijo (CI) di ambil biasanya dalam waktu 7-10 hari indukan Cucak ijo akan mulai melakukan perkawinan dan indukan betina akan bertelur lagi. Untuk itu, pada masa tersebut indukan Cucak ijo perlu diberikan pakan dan ekstra fooding (EF) yang sama dengan pada saat masa perkawinan setelah masa perjodohan untuk meningkatkan birahi agar segera melakukan perkawinan dan segera bertelur lagi.

Baca juga:

Faktor genetika sangat menentukan kualitas anakan Murai Batu

Tips agar Lovebird cepat produk

Penyebab Lovebird tidak mau kawin dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang "Cara beternak Cucak ijo (CI) yang benar agar berhasil". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel Manuk Juara yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) jantan dan betina

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cara beternak Cucak ijo (CI) yang benar agar berhasil

0 comments:

Posting Komentar