OmGacor - Makanan Murai Batu Yang Cocok Untuk Murai Batu Agar Cepat Gacor - Untuk memperoleh murai batu yang bersuara ngeplong dengan banyak variasi, tentunya bukanlah perkara gampang. Bisa dibilang begitu sebab selain pola perawatan murai batu dan setelan makanan murai batu gacor yang diberikan setiap harinya juga menjadi kunci utama yang paling berpengaruh besar terhadap keberhasilan. Apabila rawatan dan makanan murai harian sudah diberikan dengan baik, benar, teratur, rutin, konsisten dan sesuai degan karakter burung, niscaya hasil yang lebih memuaskan akan lekas diperoleh. Namun jika beberapa hal tersebut kurang diperhatikan, maka tidak menutup kemungkinan kalau penampilan burung akan cenderung biasa-biasa saja.
Sehubungan dengan pola perawatan, setelan dasar yang kerap diterapkan oleh para pencetak murai batu juara, sebenarnya tidaklah beda jauh dengan rawatan harian yang diberikan oleh kebanyakan kicau mania pada umumnya. Semisal dengan rutin memandikan di pagi dan sore hari, kemudian dijemur, selalu menjaga kebersihan kandang dan setelan tambahan lainnya seperti pemasteran misalnya. Sedangkan untuk makanan murai batu sendiri, sesungguhnya juga tidak terlalu neko-neko. Bisa begitu sebab beberapa asupan bernutrisi tinggi yang bisa berikan antara lain EF seperti aneka serangga kecil, kroto, ulat, cacing tanah, ikan kecil, dan pakan buatan berupa voer.
Jangkrik
(google.com)
Jangkrik tergolong sebagai salah satu pakan murai batu yang paling utama sekaligus merupakan pakan alami saat ia berada di alam bebas. Di dalam jangkrik terdapat kandungan nutrisi yang sangat diperlukan oleh burung, termasuk protein. Itu sebabnya agar burung lebih sehat dan gacor, maka ada baiknya jika selalu memenuhi kebutuhan protein-nya dengan cara rutin memberikan jangkrik setiap harinya.
Adapun hal perlu diperhatikan ketika hendak memberikan pakan murai batu serangga ini adalah dengan menyisihkan atau memotong bagian-bagian yang sulit untuk dicerna oleh burung. Dan beberapa bagian yang sebaiknya dipotong lebih dulu ialah kepala, kaki dan bulu atau sayap jangkrik. Selain keras sehingga sulit untuk dicerna, bagian tersebut juga berisiko melukai tenggorokan burung jika tetap dikonsumsi.
Belalang
(google.com)
Hampir sama halnya dengan jangkrik. Dimana di dalam belalang juga mengandung kadar protein yang sangat berperan bagi tumbuh kembang burung. Selain itu, tidak sedikit yang beranggapan kalau belalang dinilai memiliki kandungan protein lebih tinggi dibanding jangkrik. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua jenis belalang bisa diberikan. Ada beberapa jenis belalang tertentu yang mengandung racun sehingga bahaya jika dikonsumsi oleh burung.
Sebagaimana yang telah dimuat dari laman omkicau.com, jenis belalang beracun yang sebaiknya tidak diberikan adalah yang berwarna hitam, merah atau berbintik. Sedangkan untuk jenis belalang yang dapat diberikan yaitu yang berwarna hijau. Belalang hijau bisa kita temukan pada dedaunan hijau khususnya di areal persawahan. Disamping itu, adapun bagian-bagian yang harus dipotong terlebih dahulu karena sulit untuk dikonsumsi antara lain bagian kepala, bulu atau sayap dan kaki belalang.
Orong-orong
(google.com)
Jenis makanan murai batu yang berupa serangga kecil ini tidak jauh berbeda dengan belalang dan jangkrik, yaitu sama-sama mengandung protein tinggi. Namun khusus untuk pemberiannya harus lebih berhati-hati. Pasalnya pada bagian kepala orong-orong terdapat gigi yang cukup tajam. Jika tidak dipotong lebih dulu sebelum diberikan, maka tidak menutup kemungkinan kalau bisa menggigit tenggorokan burung. Selain itu, kaki dan bulu atau sayapnya juga harus disisihkan.
Kroto
(google.com)
Memberikan kroto banyak dipercaya bahwa mampu menjaga atau bahkan meningkatkan suhu panas tubuh burung. Karena bisa meningkatkan suhu panas, maka ada baiknya jika pemberian lebih diperhatikan. Kalau hal itu diabaikan dan suhu panas pada tubuh burung jadi meningkat tidak pada semestinya, tentu hal ini akan cenderung menimbulkan dampak yang kurang baik.
Suhu panas yang meningkat tidak semestinya akibat pemberian kroto berlebihan, banyak diyakini bahwa bisa membuat burung jadi mabung tidak pada waktunya. Selain itu, over birahi juga termasuk efek kurang bagus yang disebabkan oleh kroto yang diberikan secara berlebihan. Kedua keadaan kurang mengenakan tersebut, atau lebih tepatnya mabung tidak pada waktunya dan over birahi juga dapat menjadikan burung cenderung enggan untuk berkicau.
Ulat
(google.com)
Ulat merupakan pakan murai batu yang memiliki kandungan protein tinggi selain belalang dan sebagainya. Sedangkan untuk jenisnya yang bisa diberikan antara lain ulat bambu atau bumbung, kayu, pisang, pohon, ulat hongkong, dll. Khusus untuk ulat hongkong, karena pemberian yang berlebihan dapat memicu penyakit katarak, maka sebaiknya lebih diperhatikan.
Berbeda dengan ulat hongkong yang mana sangat berisiko jika diberikan secara berlebihan, ulat bambu atau ulat bumbung justru bisa membawa dampak yang lebih merujuk pada hal-hal baik. Ulat bumbung banyak diberikan oleh para kicau mania guna menurunkan tingkat birahi terhadap burung yang birahinya terlalu over.
Cacing Tanah
(google.com)
Tidak hanya burung punglor saja yang gemar mengkonsumsi pakan cacing tanah ini, akan tetapi burung murai juga begitu meyukainya. Makanan murai batu yang berupa cacing, sebaiknya selalu diperhatikan kesterilan-nya. Sebelum disajikan supaya lebih steril cacing bisa dibersihkan dengan cara direndam pada air bersih. Untuk menghindari hal-hal yang cenderung kurang baik semisal gangguan pencernaan, maka jangan berikan cacing yang kondisinya sudah tidak segar, terlebih lagi kalau itu sudah membusuk.
Ikan Guppy
(google.com)
Dibalik keindahannya ternyata ikan guppy menyimpan kadar protein yang cukup tinggi sehingga bagus untuk diberikan sebagai makanan tambahan aneka macam jenis burung berkicau, termasuk cendet begitu juga murai batu. Selain bagus untuk dikonsumsi karena kandungan protein tinggi dan tulangnya yang lunak, ikan guppy juga dipercaya mampu menetralisir burung yang sedang berkondisi drop maupun stres.
Voer atau Poor
(google.com)
Meskipun bukan termasuk sebagai pakan murai batu alami, akan tetapi makanan murai batu buatan ini juga sangat bagus untuk diberikan karena kandungan nutrisinya. Selain protein, di dalam poor juga terdapat mineral dan nutrisi-nutrisi lain yang belum tentu ada pada makanan murai batu yang berupa alami. Itu sebabnya agar mampu melengkapi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh burung, maka alangkah baiknya jika voer selalu tersedia.
Untuk jenis voer yang umum diberikan kepada burung dari genus Copsychus ini ialah yang berkadar protein sedang antara 12-18 %. Diluar itu tidak menutup kemungkinan kalau bisa sesuai untuk diberikan. Namun yang perlu lebih diperhatikan adalah pada pemberian poor yang mana harus konsisten. Jika sering mengganti merk voer beserta kadar protein-nya, hal ini bisa membuat bulu burung jadi tampak cenderung kusam atau pudar.
Sekian dan semoga bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar