Minggu, 08 September 2019

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Jalak Suren adalah salah satu jenis burung kicauan yang cukup populer di Indonesia, burung ini banyak dipelihara karena karakternya yang sangat cerewet dengan suara yang nyaring dan lebih bervariasi jika dibandingkan dengan jenis burung Jalak lainnya.

Ada beberapa jenis Jalak Suren yang diminati dan banyak dipelihara oleh para penggemar burung kicau, antara lain Jalak Suren Jawa (Lokal), Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Dari ketiga jenis Jalak Suren tersebut, yang paling umum dipelihara adalah Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang).

Tapi yang paling laku dipasaran dan paling diminati oleh para Kicau Mania adalah Jalak Suren Jawa (Lokal), karena hampir semua Jalak Suren Jawa (Lokal) dihasilkan dari penangkaran sehingga karakternya lebih jinak dan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.

Suara kicauan Jalak Suren Jawa (Lokal) adalah suara isian yang dipelajari selama dipelihara, jadi suara isiannya bisa kita tentukan sesuai keinginan kita jika dipelihara dari kecil/anakan.

Jalak Suren Jawa (Lokal) tidak memiliki suara asli/suara hutan lagi karena dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan Manusia, jadi agar suara kicauannya lebih variatif harus dimaster dari kecil/anakan secara konsisten dengan suara-suara masteran yang sesuai.

Sedangkan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) rata-rata adalah burung liar hasil tangkapan dari hutan, sehingga karakternya sangat giras dan sulit untuk jinak.

Suara kicauan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) adalah murni suara asli/suara hutan dengan type suara ngeroll berulang-ulang dan cenderung monoton, berbeda dengan suara Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih bervariasi tergantung dari isiannya.

Jika dilihat dari penampilan fisiknya, antara Jalak Suren Jawa (Lokal) dengan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) terlihat sangat mirip. Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya hanya terletak pada warna bulu dibagian atas kepala/jambul dan warna pada paruhnya saja.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Jawa (Lokal):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis.

• Paruh Jalak Suren Jawa (Lokal) lebih pendek dengan warna paruh pada burung dewasa keseluruhannya berwarna putih gading, sedangkan untuk burung yang masih muda berwarna putih dengan semburat kehitaman.

• Postur tubuh Jalak Suren Jawa (Lokal) relatif lebih kecil dan ramping.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Kalimantan (Seberang):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna putih dengan corak garis-garis rapat.

• Paruh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) lebih panjang dengan warna pada bagian pangkal paruhnya orange kemerahan dan dari tengah sampai ujung paruhnya berwarna putih gading.

• Postur tubuh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) relatif lebih besar dari Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Malaysia.

Warna pada bagian paruh tersebut merupakan ciri khas yang tidak bisa dikelabuhi atau dipalsukan, dan ciri tersebut dapat menjadi pedoman bagi para calon pembeli agar tidak tertipu.

Sebab banyak kasus dimana Jalak Suren Kalimantan (Seberang) disemir pada bagian atas kepalanya dengan warna hitam untuk mengelabuhi pembeli dengan menyebutnya sebagai Jalak Suren Jawa (Lokal) untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena harga Jalak Suren Jawa (Lokal) memang jauh lebih mahal dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Malaysia:

• Bulu dibagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis mirip dengan Jalak Suren Jawa (Lokal).

• Pada bagian pangkal paruhnya berwarna orange kemerahan mirip Jalak Suren Kalimantan.

• Postur tubuh Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Jawa (Lokal) tapi cenderung bulat/buntet.

Karakter Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Kalimantan, baik dari segi suara maupun tingkah lakunya yang liar karena rata-rata Jalak Suren Malaysia juga berasal dari tangkapan hutan.

Tapi jika bicara soal kualitas suara, sebetulnya type suara dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia yang ngeroll dengan suara asli/suara hutan yang khas lebih istimewa dibandingkan dengan suara dari Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih dominan suara isian.

Suara asli/suara alas itulah yang tidak dimiliki oleh Jalak Suren Jawa (Lokal). Jadi, semua jenis Jalak Suren tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan semua kembali pada selera penikmatnya, tapi kalau bicara soal trend pasar, Jalak Suren Jawa (Lokal) tetap yang paling banyak diminati.

Baca juga:

Tips perawatan Jalak Suren Jawa (Lokal) agar cepat gacor

Perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang). Untuk informasi lain seputar burung Jalak bisa dibaca pada artikel Manuk Juara yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Suren Jawa, Kalimantan dan Malaysia

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

0 comments:

Posting Komentar