Seiring dengan naiknya kembali pamor burung branjangan di arena perlombaan kini banyak pemula yang berusaha memeliharanya, berbeda dengan kicaumania yang sudah memeliha burung branjangan, branjangan mania pemula kerap bingung saat burung memasuki masa mabung. Sebagai panduan untuk pemula berikut manfaat perawatan kerodong untuk burung branjangan mabung agar burung setelah burung tetap dalam kondisi rajin berbunyi. Perawatan yang tepat pada burung dapat menentukan apakah burung akan tetap rajin seperti sebelumnya, atau menjadi macet atau tidak mau berbunyi lagi. Sebab seperti anis merah, branjangan memiliki karakter yang mudah labil saat memasuki mabung.
Masalah full kerodong dan tanpa kerodong masih merupakan pro-kontra di kalangan mania brajangan, beberapa beranggapan branjangan yang selama mabung yang diberi full kerodong maka setelah mabung akan sulit kembali ke kinerjanya semula sebagai burung yang rajin berbunyi.
Asumsinya memang benar terutama pada burung yang dalam perawatan sehari-hari (di luar mabung) sudah terbiasa tidak dikerodong, jadi selama burung branjangan di kerodong apalagi jika kerodongnya berwarna cerah atau memiliki motif tertentu maka burung menjadi ketakutan dan bisa berakibat stres. Dampak lebih lanjut proses mabung berjalan tidak sempurna, karena itulah setelah mabung burung-burung tidak mau berkicau seperti sebelum mabung.
Jika Anda terbiasa tidak memberi kerodong pada branjangan maka pada saat burung mabung tidak perlu dikerodong, namun jika sehari-hari burung brajangan menggunakan kerodong maka pada saat mabung butuh dikerodong untuk mendapatkan ketenangan yang dibutuhkan saat pergantian bulu.
Jadi sebenarnya tidak ada istilah pro-kontra dalam penggunaan full kerodong selama burung mabung. Semuanya disesuaikan dengan kebiasaan dan karakter burung selama ini.
0 comments:
Posting Komentar