Cendet yang berkicau sambil nagen tentu sangat disukai oleh sang pemilk, selain tampil full power penampilannya juga bisa menambah nilai saat di lombakan. Tapi tidak semua cendet bisa tampil dengan gaya nagen, beberapa dari mereka bahkan hanya ingin berbunyi di dasar kandang alias lantai. Lantai adalah istilah di kalangan kicaumania untuk mengacu pada perilaku burung yang suka bergerak di bagian bawah kandang, termasuk saat berkicau. Beberapa kicaumania berasumsi bahwa burung yang menyukai lantai akan membuat penampilannya tidak optimal. Selain itu suara kicauan juga cenderung kurang tenaga, tidak seperti burung yang berkicau saat berdiri tegak di tempat bertengger alias nagen.
Cendet adalah sejenis burung yang memiliki karakter nagen, gaya berkicau dilakukan sambil berdiri tegak di atas tempat bertengger yang terkadang disertai dengan ekor yang menyatu atau mengembang. Tapi tidak semua burung tampil dengan gaya seperti itu karena pemeliharaannya kurang tepat atau karena faktor lain bisa mempengaruhi gaya cendet saat berkicau, melantai biasanya dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan dari cendet. Hal ini sering ditemukan di cendet muda, atau karena terlalu di manja.
Perilaku tersebut juga bisa disebabkan oleh kondisi burung yang kurang fit, akibatnya saat bertemu lawan lawannya, burung tersebut tidak memiliki cukup stamina sehingga lebih sering berada di bagian bawah kandang.
Faktor lain adalah kebiasaan kicaumania selalu menggunakan kerodong untuk menutupi kandang, tapi lupakan fungsi resleting. Terkadang kandang ditutupi kerodong namun ritsleting dibiarkan terbuka, akibatnya cendet tersebut kerap trun dari tempat bertengger untuk mengintip dari bawah kandang. Ini akan menjadi kebiasaan buruk yang di bawa di arena lomba.
Mengatasi burung yang suka cenderung melantai bisa dilakukan melalui beberapa pola pengobatan sebagai berikut:
1. Jika perilaku tersebut timbul dari pemberian makanan berlebih / EF maka burung menjadi lebih haus, maka solusi terbaik adalah mengurangi EF terutama jangkrik. Anda juga harus mulai memandi kan burung dan terapi pengembunan.
2. Jika masalah ini disebabkan oleh burung yang kurang fit maka berikan EF yang lebih bervariasi, terutama serangga seperti jangkrik, ulat bambu, belalang, dan sejenisnya. Selain itu beri multivitamin seperti BirdVit yang bisa membantu mempercepat proses pemulihan.
3. Jika kebiasaan melantai ini di lakukan karena burung terlalu manja, perawatan akan membutuhkan penanganan ekstra. Hal ini juga membutuhkan observasi untuk mengetahui perkembangan tingkah lakunya, cobalah memberi lebih banyak EF secara bertahap. Setelah itu amati perilakunya, jika ada perubahan penampilan maka settingan itulah yang digunakan.
4. Lakukan hal yang sama saat burung akan dilatih dengan cendet lain, pengamatan ini juga dibutuhkan terutama untuk mempersiapkannya ke arena perlombaan. Selain menata ulang setelan makanan, perawatan lain seperti mandi dan pengeringan harus mendapat perhatian. Sebisa mungkin cendet menjalani terapi mandi malam, meski hanya 1-2 kali seminggu. Terapi pengembunan bisa dilakukan agar burung memiliki stamina yang lebih baik.
Ada berbagai cara untuk melatih burung cendet menjadi nagen antara lain:
Buatlah ranjau atau rintangan di bagian bawah kandang yang membuat burung enggan turun, ada beberapa jenis ranjau / penghalang yang biasa digunakan bertengger dengan ukuran yang tepat bisa membuat burung merasa nyaman sehingga mengurangi kebiasaannya turun di bagian bawah kandang. Tenggeran dengan tekstur kasar dan nyaman saat digenggam akan membuat lebih banyak nagen cendet saat brkicau. Anda bisa mengetes beberapa tenggeran untuk mencari ukuran yang sesuai.
Terkadang ada cendet yang terlalu aktif saat berkicau, sehingga sering turun ke bagian bawah kandang. Hal ini bisa ditipu dengan memberi beberapa bertengger di kandang. Dengan begitu cendet itu tidak lagi tertarik untuk turun ke dasar kandang saat berbunyi.
0 comments:
Posting Komentar